Doa yang Mustajab Ketika di Depan Ka’bah: Waktu Terbaik untuk Memohon kepada Allah

https://adaminternasional.id/doa-mustajab-didepan-kabah

Doa yang Mustajab Ketika di Depan Ka’bah: Waktu Terbaik untuk Memohon kepada Allah

Ka’bah, rumah suci umat Islam yang terletak di Masjidil Haram, Makkah, adalah tempat paling mulia di muka bumi. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia datang untuk menunaikan ibadah haji dan umrah, serta memperbanyak ibadah termasuk doa di hadapan Ka’bah. Di antara banyak tempat yang memiliki keutamaan untuk berdoa, Ka’bah menempati posisi yang sangat istimewa. Banyak ulama dan hadis yang menyebutkan bahwa doa yang mustajab ketika di depan Ka’bah adalah salah satu karunia besar yang bisa dimanfaatkan oleh umat Islam.

Mengapa Doa di Depan Ka’bah Sangat Mustajab?

Keutamaan Ka’bah telah disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
(QS. Ali Imran: 96)

Ka’bah adalah pusat ibadah, kiblat seluruh umat Islam, dan simbol tauhid. Rasulullah SAW juga bersabda:

“Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad terdapat tempat mustajab untuk berdoa.”
(HR. Ahmad)

Selain karena keutamaannya sebagai rumah Allah, suasana khusyuk, rasa tunduk, serta keberkahan tempat menjadikan doa yang dipanjatkan di depan Ka’bah lebih berpeluang untuk dikabulkan.


Waktu-Waktu Terbaik Berdoa di Depan Ka’bah

Tidak hanya tempatnya yang istimewa, waktu berdoa juga menentukan kemustajaban doa. Berikut adalah beberapa waktu yang sangat dianjurkan:

  1. Saat thawaf mengelilingi Ka’bah
    Setiap putaran thawaf menjadi momentum untuk berdzikir dan berdoa. Terutama di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, doa sangat dianjurkan.

  2. Di waktu sepertiga malam terakhir
    Rasulullah SAW bersabda:

    “Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Maka jika berada di Masjidil Haram pada malam hari, manfaatkan waktu ini untuk bermunajat.

  3. Saat adzan dan iqamah
    Momen antara adzan dan iqamah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Di Masjidil Haram, adzan berkumandang dengan penuh keagungan—sebuah waktu yang sangat baik untuk memohon.

  4. Saat hujan turun di Makkah
    Turunnya hujan adalah waktu terkabulnya doa, apalagi jika berada di depan Ka’bah.

  5. Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
    Bagi jamaah haji, hari Arafah adalah puncak ibadah. Doa di Arafah sangat dianjurkan, dan jika berada di Makkah, doa di depan Ka’bah pada hari itu juga sangat mustajab.


Contoh Doa yang Mustajab Ketika di Depan Ka’bah

Berikut adalah beberapa contoh doa yang dapat diamalkan ketika berada di depan Ka’bah:

1. Doa Memohon Ampunan dan Rahmat

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Allahummaghfir li warhamni, wa tub ‘alayya, innaka anta at-Tawwabur-Rahim.
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.

2. Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

3. Doa Khusus di Multazam

Multazam adalah area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat ini sangat dianjurkan untuk berdoa secara khusus.

“Tidak ada satu pun doa di Multazam yang ditolak.”
(HR. Ibnu Abbas)

Bacalah doa yang menjadi hajat pribadi, baik dalam bahasa Arab atau bahasa ibu, dengan penuh khusyuk.


Adab dan Etika Ketika Berdoa di Depan Ka’bah

Agar doa kita lebih mudah dikabulkan, maka perhatikan adab dalam berdoa:

  1. Bersuci terlebih dahulu (berwudhu).

  2. Menghadap Ka’bah dengan penuh khusyuk dan tawadhu.

  3. Mengangkat tangan saat berdoa (kecuali di tengah thawaf).

  4. Memulai doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

  5. Memohon dengan bahasa yang lembut, penuh harap dan rasa takut.

  6. Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan.

  7. Hindari doa yang mengandung dosa atau permintaan putusnya tali silaturahmi.

Baca juga Artikel :Rukun Umroh: Panduan Lengkap untuk Ibadah yang Sempurna

 


Kisah Nyata Kemustajaban Doa di Depan Ka’bah

Banyak kisah nyata yang menginspirasi tentang kemustajaban doa di depan Ka’bah. Salah satunya adalah kisah seorang jamaah asal Indonesia yang mendoakan anaknya agar bisa hafal Al-Qur’an. Dengan penuh keyakinan, ia berdoa setiap malam selama di Makkah. Sepulang dari umrah, anak tersebut mengalami perubahan drastis: semangat menghafal meningkat, dan dalam waktu dua tahun berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.

Kisah lain datang dari seorang pedagang yang berdoa di Multazam agar usahanya berkembang. Ia memanjatkan doa dengan tangis dan penuh keyakinan. Tidak lama setelah pulang dari tanah suci, usahanya berkembang pesat bahkan hingga ekspor ke luar negeri.

Kisah-kisah ini mempertegas bahwa doa yang mustajab ketika di depan Ka’bah bukan sekadar teori, tetapi nyata terjadi dalam kehidupan umat Islam.


Maksimalkan Ber Do’a & Beribadah Dengan Khusyuk

Ka’bah adalah tempat yang sangat istimewa dalam Islam. Tidak hanya menjadi kiblat dalam sholat, tetapi juga tempat terbaik untuk bermunajat kepada Allah. Doa yang mustajab ketika di depan Ka’bah adalah kesempatan emas yang seharusnya tidak disia-siakan oleh setiap Muslim yang diberi kesempatan mengunjunginya.

Manfaatkan waktu-waktu terbaik, pahami adab dalam berdoa, dan yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa. Jika tidak segera terkabul, ketahuilah bahwa Allah menundanya demi kebaikan yang lebih besar.


Jika Anda sedang merencanakan perjalanan umrah atau haji, persiapkan juga daftar doa pribadi yang ingin Anda panjatkan di depan Ka’bah. Karena tidak semua orang diberi kesempatan, maka gunakan kesempatan suci ini dengan sebaik-baiknya.

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)

Bagikan Artikel

Artikel Menarik Lainnya