Ibadah Haji Berapa Hari? Panduan Lengkap Durasi Pelaksanaan Haji

Banyak orang bertanya-tanya, “Sebenarnya ibadah haji itu berapa hari?” Pertanyaan ini wajar muncul, terutama bagi calon jamaah haji atau keluarga yang hendak memahami proses pelaksanaan ibadah tersebut. Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, dan finansial.

Secara umum, durasi ibadah haji dapat dijelaskan dari dua sisi: durasi ibadah haji secara syariat (manasik haji), dan durasi keberangkatan jamaah haji Indonesia secara administratif (termasuk karantina, perjalanan, dan kepulangan). Artikel ini akan mengupas kedua aspek tersebut secara menyeluruh.


1. Durasi Ibadah Haji Berdasarkan Rangkaian Manasik (Syariat)

Secara syariat, ibadah haji memiliki waktu tertentu dalam setahun, yaitu pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah. Adapun rangkaian utama manasik haji dilakukan selama sekitar 5 sampai 6 hari, dimulai dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Berikut rinciannya:

Hari ke-1: 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)

  • Jamaah haji memulai ihram dari tempat tinggal atau hotel menuju Mina.

  • Shalat lima waktu dilakukan di Mina dalam keadaan qasar (diperpendek).

  • Hari ini bukan rukun haji, tapi merupakan sunnah yang dianjurkan.

Hari ke-2: 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

  • Jamaah bergerak dari Mina ke Padang Arafah untuk wukuf, rukun utama dalam haji.

  • Wukuf dilakukan mulai setelah zawal (matahari tergelincir) hingga terbenam.

  • Setelah maghrib, jamaah berangkat ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam) dan mengumpulkan batu untuk jumrah.

Hari ke-3: 10 Dzulhijjah (Idul Adha)

  • Jamaah menuju Mina untuk melempar jumrah Aqabah (jumrah besar).

  • Menyembelih hewan kurban (wajib bagi haji tamattu’ dan qiran).

  • Melakukan tahallul (mencukur atau memotong rambut).

  • Bagi yang mampu dan sempat, bisa melakukan tawaf ifadah di Makkah.

Hari ke-4 & 5: 11–12 Dzulhijjah (Hari Tasyriq)

  • Jamaah melempar tiga jumrah: ula, wustha, dan aqabah setiap hari.

  • Wajib mabit (bermalam) di Mina selama dua malam ini.

Hari ke-6 (Opsional): 13 Dzulhijjah

  • Jamaah yang memilih nafar tsani (keluar di hari ketiga Tasyriq) melempar jumrah lagi sebelum meninggalkan Mina.

  • Bagi yang memilih nafar awal, mereka sudah kembali ke Makkah pada 12 Dzulhijjah setelah melempar jumrah.

Kesimpulan Durasi Manasik: 5–6 Hari

Jadi, durasi inti pelaksanaan manasik haji berdasarkan syariat adalah 5 hari, namun bisa menjadi 6 hari jika jamaah memilih nafar tsani dan menetap di Mina hingga 13 Dzulhijjah.


2. Durasi Haji Bagi Jamaah Indonesia (Administratif dan Perjalanan)

Berbeda dengan durasi manasik secara syariat yang hanya 5–6 hari, jamaah haji Indonesia umumnya berada di tanah suci selama 30–40 hari, tergantung dari kloter, embarkasi, dan jadwal penerbangan.

Tahapan Umum Perjalanan Haji Indonesia:

  1. Keberangkatan ke Arab Saudi

    • Biasanya 1–2 minggu sebelum puncak haji (sekitar akhir Zulkaidah atau awal Dzulhijjah).

    • Jamaah ditempatkan di Makkah terlebih dahulu (untuk yang menggunakan skema Makkah dulu), atau di Madinah (skema Madinah dulu).

  2. Masa Tunggu dan Persiapan di Makkah atau Madinah

    • Jamaah melakukan umrah wajib dan menunggu waktu pelaksanaan haji.

    • Selama di Makkah, jamaah memperbanyak ibadah dan menyiapkan diri.

  3. Pelaksanaan Manasik Haji

    • Dilakukan mulai 8–13 Dzulhijjah sesuai dengan rangkaian syariat.

  4. Masa Istirahat Setelah Haji

    • Jamaah umumnya diberi waktu istirahat beberapa hari setelah manasik.

    • Bagi yang belum melakukan tawaf ifadah dan tawaf wada’, diselesaikan saat ini.

  5. Ziarah ke Madinah (bagi yang belum)

    • Jamaah yang belum ke Madinah akan diberangkatkan ke sana untuk ziarah ke Masjid Nabawi, Raudhah, dan tempat bersejarah lain.

  6. Kepulangan ke Tanah Air

    • Setelah seluruh rangkaian selesai, jamaah kembali ke Indonesia.

Kesimpulan Durasi Total: Sekitar 30–40 Hari

Dengan demikian, meskipun inti pelaksanaan haji hanya 5–6 hari, jamaah haji Indonesia umumnya berada di Arab Saudi selama sekitar 1 bulan hingga 1,5 bulan.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Haji

Beberapa faktor yang membuat durasi haji berbeda-beda, antara lain:

  • Skema pemberangkatan (Makkah dulu atau Madinah dulu)

  • Kloter (kelompok terbang) jamaah: kloter awal biasanya lebih lama di tanah suci.

  • Jenis haji (reguler atau khusus): haji khusus biasanya lebih singkat.

  • Kondisi cuaca dan transportasi saat pelaksanaan haji.

  • Kebijakan Pemerintah Arab Saudi dan Kementerian Agama RI


Persiapkan Fisik, Mental & Logistik dengan Matang

Jadi, ibadah haji secara syariat berlangsung selama 5–6 hari, yakni dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Namun, bagi jamaah Indonesia, seluruh proses ibadah haji termasuk persiapan, perjalanan, dan kepulangan bisa memakan waktu 30 hingga 40 hari.

Memahami durasi ini penting agar calon jamaah dapat mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan logistik dengan sebaik mungkin. Ibadah haji bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga ujian ketahanan dan keikhlasan yang memerlukan persiapan matang dari setiap aspek kehidupan.

Program Haji Furoda

Bagi Anda yang berniat melaksanakan ibadah haji tanpa harus antre yang lama, Adam Internasional Tur & Travel menawarkan program haji furoda dengan harga terjangkau. Banyak manfaat dan fasilitas yang akan didapat bagi Anda yang akan mengikuti haji furoda bersama Kami. Salah satunya adalah fasilitas pelayanan proses dokumen yang akan dibantu tim Adam Tur. Kemudian akomodasi selama di Tanah Suci yang terjamin dan berfasilitas istimewa.

Hubungi Segera tim marketing kami dengan cara klik link : Customer Service

Bagikan Artikel

Artikel Menarik Lainnya