Dalam ajaran Islam, haji yang mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT dan membekas dalam perubahan perilaku serta akhlak orang yang melaksanakannya. Haji merupakan puncak ibadah spiritual dalam ajaran Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, finansial, maupun administratif. Namun, tidak semua pelaksanaan haji secara otomatis menjadikan seseorang memperoleh predikat “haji mabrur”.
Lalu, apa sebenarnya makna haji mabrur, bagaimana ciri-cirinya, dan bagaimana cara meraihnya? Artikel ini akan membahas secara mendalam makna dari haji mabrur, dalil yang mendasarinya, serta pengaruhnya dalam kehidupan seorang Muslim.
Pengertian Haji Mabrur
Secara bahasa, mabrur berasal dari kata “birr” yang berarti kebajikan atau kebaikan. Jadi, haji mabrur secara harfiah dapat diartikan sebagai haji yang penuh dengan kebaikan, diterima oleh Allah SWT, dan pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Secara istilah, haji mabrur adalah ibadah haji yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah, mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, dan menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan pelakunya.
Dalil Tentang Haji Mabrur
Rasulullah SAW bersabda:
“Al-hajjul-mabrûru laysa lahu jazâ’un illal-jannah.”
“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa haji yang mabrur memiliki nilai dan keutamaan yang sangat tinggi di sisi Allah, sampai-sampai satu-satunya balasan yang layak baginya adalah surga.
Ciri-Ciri Haji Mabrur
Meski tidak ada alat ukur pasti untuk menilai apakah haji seseorang mabrur atau tidak, para ulama menyebutkan sejumlah indikator atau ciri seseorang yang hajinya mabrur, antara lain:
1. Ibadah Haji Dilakukan Sesuai Sunnah
Haji mabrur dilakukan dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Rasulullah SAW, mulai dari niat, tata cara pelaksanaan, hingga adab-adabnya. Tidak melakukan bid’ah atau menyimpang dari manasik yang telah diajarkan.
2. Dilaksanakan dengan Niat yang Ikhlas
Haji yang mabrur dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah, bukan untuk gelar “haji”, status sosial, atau pujian dari manusia.
3. Menjauhi Maksiat dan Perbuatan Keji Selama Haji
Sesuai dengan firman Allah:
“Barang siapa yang menunaikan ibadah haji, maka janganlah ia berkata kotor, berbuat fasik, dan bertengkar dalam masa mengerjakan haji.”
(QS. Al-Baqarah: 197)
Orang yang selama berhaji menjaga diri dari maksiat menunjukkan kualitas ibadah yang baik.
4. Terjadi Perubahan Positif Sepulang dari Haji
Inilah salah satu ciri paling nyata. Orang yang hajinya mabrur akan terlihat lebih taat, lebih sabar, lebih dermawan, dan lebih baik akhlaknya setelah pulang dari tanah suci.
5. Meningkatnya Kepedulian Sosial
Haji mabrur tidak hanya tampak dari sisi ibadah personal, tetapi juga mendorong pelakunya untuk menjadi pribadi yang peduli pada sesama, lebih jujur dalam berbisnis, lebih amanah, dan lebih aktif dalam kegiatan sosial.
Cara Meraih Haji Mabrur
Mengingat betapa tingginya derajat haji mabrur, setiap calon jamaah tentu berharap bisa meraihnya. Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa dilakukan agar ibadah haji menjadi mabrur:
1. Persiapkan Niat dengan Benar
Pastikan niat berhaji murni karena Allah. Hindari niat ingin dipuji, ingin dilihat orang, atau ingin mendapatkan status sosial.
2. Perbanyak Ilmu Sebelum Berangkat
Pelajari manasik haji dengan benar dan mendalam. Memahami rukun, wajib, dan sunnah haji adalah bagian dari ikhtiar agar ibadah lebih tertata dan sah.
3. Gunakan Harta yang Halal
Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah hanya menerima amal yang bersumber dari hal yang halal. Harta untuk berhaji harus benar-benar bersih dari unsur haram, riba, atau hasil penipuan.
4. Bersikap Sabar dan Ikhlas di Tanah Suci
Perjalanan haji penuh tantangan. Cuaca panas, antrean panjang, fasilitas terbatas, dan kepadatan bisa memicu emosi. Sabar dan ikhlas adalah kunci.
5. Perbanyak Dzikir, Doa, dan Amal Saleh
Selain manasik, perbanyak ibadah lain seperti salat sunnah, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan membantu sesama jamaah. Ini memperkaya nilai spiritual haji.
Pengaruh Haji Mabrur dalam Kehidupan
Seseorang yang memperoleh haji mabrur tidak akan kembali ke kehidupan lamanya yang buruk. Haji mabrur akan menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia akan menjadi:
-
Lebih taat dalam menjalankan ibadah wajib maupun sunnah.
-
Lebih jujur dan adil dalam berinteraksi dengan orang lain.
-
Lebih bijak dalam menyikapi masalah kehidupan.
-
Menjadi pribadi yang lembut, santun, dan pemaaf.
Seorang ulama berkata:
“Orang yang kembali dari haji, dan keadaannya tidak berubah, maka dia hanya sekadar melakukan perjalanan jauh.”
Haji Mabrur Adalah Impian Setiap Muslim
Haji mabrur bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi sebuah transformasi jiwa dan perilaku. Ia bukan hanya ibadah yang sah secara syariat, tetapi juga diterima secara spiritual oleh Allah SWT. Maka, menjadi penting bagi setiap calon jamaah untuk mempersiapkan diri lahir dan batin agar mampu meraih haji mabrur.
Haji mabrur adalah impian setiap Muslim, karena balasannya adalah surga, sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW. Semoga setiap Muslim yang berhaji bisa menggapai derajat haji mabrur dan menjadikannya momentum perubahan menuju kehidupan yang lebih berkah dan lebih dekat kepada Allah SWT.
Jika Anda berniat haji dengan program haji furoda, Adam Internasional Tur & Travel siap melayani. Karena Kami menyediakan program haji furoda dengan harga yang terjangkau.
Hubungi marketing kami melalui link Customer Service ini.