Sejarah & Fakta Tentang Hijr Ismail

Hijr Ismail merupakan salah satu bagian paling istimewa dari Masjidil Haram di Makkah. Letaknya yang bersebelahan langsung dengan Ka’bah menjadikan area ini sebagai tempat yang sangat dimuliakan oleh umat Islam. Namun, di balik posisinya yang strategis, Hijr Ismail menyimpan sejarah panjang yang berkaitan erat dengan kisah para nabi, terutama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimassalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap sejarah, keutamaan, dan fakta menarik tentang Hijr Ismail yang jarang diketahui. Apa Itu Hijr Ismail? Hijr Ismail adalah sebuah area setengah lingkaran yang terletak di sebelah utara Ka’bah, dikelilingi oleh tembok setinggi 1,31 meter berbentuk setengah lingkaran. Wilayah ini sering disebut juga dengan istilah Al-Hatim. Luasnya sekitar 21 meter persegi, dan sebagian dari area ini termasuk ke dalam bagian Ka’bah secara syar’i, meskipun secara fisik berada di luar bangunan utama Ka’bah. Asal Usul Hijr Ismail 1. Dibangun Bersama Ka’bah oleh Nabi Ibrahim & Ismail Sejarah Hijr Ismail dimulai ketika Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS membangun Ka’bah atas perintah Allah SWT. Saat itu, struktur Ka’bah tidak seperti sekarang. Bangunannya berbentuk persegi panjang yang mencakup area Hijr Ismail saat ini. Namun, saat terjadi renovasi oleh suku Quraisy sebelum masa kenabian Rasulullah SAW, mereka membangun ulang Ka’bah tetapi tidak menyertakan seluruh fondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim, karena keterbatasan dana yang halal (mereka hanya menggunakan harta yang bersih). Maka dari itu, bagian yang tidak sempat dibangun kembali — yaitu area Hijr Ismail — dibiarkan di luar bangunan utama dan diberi pembatas berupa tembok setengah lingkaran. Mengapa Disebut Hijr Ismail? Nama Hijr Ismail memiliki beberapa pendapat dalam penamaan: Ada yang mengatakan bahwa Nabi Ismail AS dan ibunya, Hajar, pernah tinggal dan berlindung di tempat ini, sehingga dinamai Hijr (tempat tinggal/tempat perlindungan) Ismail. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Nabi Ismail memelihara kambing dan menambatkan hewan ternaknya di tempat ini. Menurut sebagian ulama, nama ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap Nabi Ismail yang punya peran besar dalam sejarah Ka’bah dan kota Makkah. Keutamaan Hijr Ismail dalam Islam 1. Bagian dari Ka’bah Berdasarkan riwayat hadis dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Aisyah, kalau bukan karena kaummu baru saja masuk Islam, pasti aku akan membangun Ka’bah sesuai dengan fondasi Nabi Ibrahim dan aku akan masukkan Hijr Ismail ke dalamnya.”(HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menunjukkan bahwa Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah, sehingga hukum dan keutamaannya sama. Salat di dalam Hijr Ismail sama dengan salat di dalam Ka’bah, yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena keterbatasan akses. 2. Tempat Mustajab untuk Berdoa Banyak ulama dan jamaah haji/umrah percaya bahwa Hijr Ismail adalah salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa. Karenanya, tak heran jika banyak jamaah yang berlomba-lomba untuk bisa salat atau berdoa di dalamnya. 3. Tempat Dikuburkannya Para Nabi Menurut riwayat yang berkembang di kalangan ulama, Nabi Ismail dan ibunya, Hajar, dimakamkan di area Hijr Ismail. Meski tidak terdapat tanda pasti, keyakinan ini menjadikan Hijr Ismail sebagai area penuh kemuliaan spiritual. Fakta Menarik Seputar Hijr Ismail Tidak Boleh Tawaf di Dalamnya:Karena Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah, maka tawaf harus dilakukan di luar area ini. Jika seseorang masuk ke dalamnya saat tawaf, maka tawafnya tidak sah dan harus diulang. Sangat Ramai Saat Haji dan Umrah:Mengingat tempatnya yang kecil dan keutamaannya tinggi, banyak jamaah berdesakan untuk bisa masuk dan salat di dalamnya. Karena itu, waktu terbaik untuk salat di Hijr Ismail adalah saat malam hari atau di luar musim haji. Permukaan Hijr Ismail Beralas Marmer Putih:Di dalamnya, tidak terdapat hiasan atau penanda khusus, namun lantainya terbuat dari marmer putih, menambah kesan suci dan bersih. Hijr Ismail, Jejak Kesucian yang Abadi Hijr Ismail bukan hanya sebatas area setengah lingkaran di sebelah Ka’bah. Ia adalah saksi bisu sejarah Islam yang panjang dan dalam, mulai dari masa Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, hingga Rasulullah SAW. Keberadaannya menyimpan pesan spiritual bahwa kesucian dan kemuliaan bukan ditentukan oleh bentuk fisik bangunan, tetapi oleh sejarah, keikhlasan, dan ibadah yang berlangsung di dalamnya. Bagi umat Islam, bisa salat dan berdoa di Hijr Ismail adalah kesempatan emas yang tidak semua orang miliki. Maka, bagi siapa pun yang mengunjungi Baitullah, jangan lewatkan kesempatan untuk menghayati sejarah dan beribadah di tempat suci ini.
Cara Cek Jadwal Keberangkatan Haji di Kemenag

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Di Indonesia, antusiasme umat Islam untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Akibatnya, daftar tunggu (waiting list) haji bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun, tergantung daerah. Oleh karena itu, penting bagi calon jemaah untuk mengecek jadwal keberangkatan haji secara berkala. Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyediakan layanan resmi untuk melakukan pengecekan ini secara online maupun offline. Berikut adalah panduan lengkapnya. Mengapa Perlu Mengecek Jadwal Keberangkatan Haji? Mengetahui estimasi tahun keberangkatan berdasarkan nomor porsi yang telah diterima saat pendaftaran. Mempersiapkan dokumen dan kesehatan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Menghindari informasi hoaks atau penipuan dari pihak tidak bertanggung jawab. Mengikuti perkembangan kuota haji, baik nasional maupun provinsi. Apa Itu Nomor Porsi Haji? Nomor porsi adalah nomor antrian resmi yang diperoleh setelah calon jemaah menyetorkan dana awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) ke Bank Penerima Setoran (BPS) dan mendaftar ke Kantor Kemenag setempat. Nomor ini terdiri dari 10 digit angka unik, dan menjadi kunci utama untuk mengecek posisi dan jadwal keberangkatan. Cara Cek Jadwal Keberangkatan Haji Melalui Website Kemenag Langkah-langkah: Kunjungi website resmi Kemenag:👉 https://haji.kemenag.go.id/v4/ Pilih menu “Estimasi Keberangkatan”:Biasanya tersedia di halaman utama atau bagian layanan jemaah. Masukkan Nomor Porsi pada kolom yang tersedia. Klik tombol “Cari” atau “Tampilkan”. Setelah beberapa detik, akan muncul: Nama calon jemaah Nomor porsi Provinsi dan kabupaten asal Tahun estimasi keberangkatan Status pendaftaran Contoh hasil pengecekan: Nama: Siti AminahNomor Porsi: 1300123456Provinsi: Jawa TimurEstimasi Keberangkatan: Tahun 2035 Cara Cek Jadwal Keberangkatan Lewat Aplikasi “PUSAKA” Kemenag Selain website, Kemenag juga menyediakan aplikasi mobile bernama PUSAKA (Pusat Layanan Keagamaan) yang bisa diunduh di Google Play Store dan App Store. Cara Menggunakannya: Unduh aplikasi PUSAKA di HP kamu. Buka aplikasi, pilih layanan Haji dan Umrah. Pilih menu “Estimasi Keberangkatan”. Masukkan nomor porsi → klik “Cek”. Informasi lengkap akan muncul seperti di website. Aplikasi ini juga memiliki fitur tambahan seperti berita haji, layanan pengaduan, hingga pelatihan manasik. Cara Offline: Melalui Kantor Kemenag Setempat Bagi jemaah yang kurang familier dengan teknologi, bisa langsung mendatangi Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dengan membawa: Fotokopi KTP Bukti pendaftaran haji Nomor porsi Petugas akan membantu mengecek dan memberikan informasi tertulis mengenai jadwal estimasi keberangkatan. Tips Penting Bagi Calon Jemaah Haji Simpan baik-baik nomor porsi Anda, jangan dibagikan ke sembarang orang. Cek secara berkala karena bisa terjadi pergeseran jadwal akibat perubahan kuota atau kebijakan. Jika nama sudah masuk daftar keberangkatan tahun berjalan, segera persiapkan diri: Lakukan pemeriksaan kesehatan haji Lengkapi vaksinasi Ikuti bimbingan manasik haji Update dokumen (paspor, KTP, KK, dll) Kesimpulan Mengecek jadwal keberangkatan haji adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap calon jemaah. Dengan memanfaatkan layanan digital dari Kemenag seperti website resmi dan aplikasi PUSAKA, informasi bisa diakses dengan mudah dan cepat. Selalu gunakan sumber resmi agar terhindar dari hoaks atau penipuan. Dengan persiapan yang matang dan informasi yang akurat, semoga perjalanan menuju Tanah Suci berjalan lancar dan mendapatkan predikat haji mabrur. Aamiin.
Persyaratan Haji Reguler & Plus Sesuai Aturan Kemenag

Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap umat Islam. Di Indonesia, pelaksanaan ibadah haji diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag), yang menyediakan dua jenis layanan: Haji Reguler dan Haji Khusus (Plus). Meskipun keduanya bertujuan sama, yaitu melaksanakan rukun Islam kelima, terdapat perbedaan dalam hal layanan, biaya, dan waktu tunggu. Berikut adalah persyaratan haji reguler dan plus berdasarkan ketentuan dari Kemenag. Persyaratan Haji Reguler Haji reguler adalah layanan haji yang dikelola langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Biaya lebih terjangkau, namun waktu tunggunya bisa cukup lama tergantung dari daerah domisili. Persyaratan Umum: Beragama Islam dan sudah baligh. Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki KTP. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kesehatan. Memiliki tabungan haji di bank penerima setoran (BPS-BPIH) minimal sebesar Rp 25 juta (besaran dapat berubah sesuai kebijakan terbaru). Mendaftarkan diri ke kantor Kemenag kabupaten/kota dengan membawa bukti setoran awal dan dokumen pendukung. Tidak pernah berhaji sebelumnya (untuk calon jemaah reguler pertama kali). Mendapat nomor porsi haji dari SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu). Persyaratan Haji Khusus (Plus) Haji plus atau haji khusus dikelola oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) swasta yang berizin resmi dari Kemenag. Biayanya lebih mahal, namun waktu tunggu lebih singkat dan layanan lebih eksklusif. Persyaratan Umum: WNI beragama Islam. Berusia minimal 12 tahun dan sehat secara fisik serta mental. Memiliki paspor yang masih berlaku minimal 8 bulan sebelum keberangkatan. Melakukan pendaftaran ke PIHK resmi, yang terdaftar di Kemenag. Membayar setoran awal sesuai ketentuan PIHK, biasanya sekitar USD 4.000–7.000 (tergantung program dan fasilitas). Melengkapi dokumen: KTP, KK, akta kelahiran, surat nikah (jika suami istri), buku nikah wali (jika perempuan berangkat sendiri), dan pas foto sesuai syarat. Mendapat nomor porsi khusus dari Kemenag melalui PIHK. Catatan Tambahan: Vaksinasi wajib: Semua calon jemaah haji wajib menerima vaksin meningitis dan vaksin Covid-19 sesuai ketentuan pemerintah Saudi dan Indonesia. Manasik Haji: Baik reguler maupun plus, calon jemaah wajib mengikuti manasik haji untuk memahami tata cara ibadah. Penutup Baik haji reguler maupun haji plus memiliki keunggulan masing-masing. Calon jemaah dapat memilih sesuai dengan kemampuan finansial dan kesiapan diri. Pastikan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Kemenag serta mempersiapkan dokumen dan fisik sebaik mungkin agar ibadah haji berjalan lancar dan mabrur.